Toyota Fortuner VS Mitsubishi Pajero Sport
A. Pendahuluan
Mumpung masih kinyis-kinyis kedua SUV ladder frame ini
diluncurkan di bumi Indonesia, praktis Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero
Sport sekarang bisa beradu satu sama lain, untuk membuktikan kenapa mereka
layak dipuji dan kekurangan apa yang bisa bikin konsumen berpikir dua kali.
Sebelumnya, mungkin kedua mobil ini sedih karena satu kontestan kuat lain yakni
Ford Everest mengalami masalah dengan ATPM-nya di sini.
Kedua
mobilnya ya yang sedih, ATPM-nya sih tidak tahu deh. Terus, bagaimana kedua
mobil ini menghadapi satu sama lain dengan senjatanya masing-masing? Semuanya
kami paparkan dalam tulisan berikut ini! Oh ya, yang kami jabarkan adalah
Fortuner 2.4 G vs Pajero Sport Exceed dan Fortuner 2.4 VRZ vs Pajero Sport
Dakar, semuanya yang 4×2, karena kami yakin tipe inilah yang bakal banyak
diperhatikan konsumen.
Eksterior
Bagi
mayoritas konsumen Fortuner dan Pajero Sport, mungkin akan mengamini bahwa
keduanya punya desain dan gaya yang jauh membaik dibandingkan generasi
sebelumnya, tapi harus diakui, Fortuner lebih main aman daripada Pajero Sport.
Maksudnya adalah, desain Fortuner tidak punya elemen yang kelewat nyeleneh yang
bisa bikin konsumen sangat suka atau malah sangat benci. Kebiasaan Toyota
memang, rata-rata desain barunya harus bisa main aman (kecuali Sienta).
Bahkan
tarikan garis yang menonjol di sisi sampingnya itu masih tergolong desain yang
menarik tapi masih aman, karena tidak begitu merusak penampilan keseluruhan. Di
lain sisi, Mitsubishi mendesain Pajero Sport dengan… Entahlah, sebenarnya kesan
futuristiknya sangat berhasil dicuatkan, terutama di mukanya. Kebanyakan chrome?
Memang, tapi kalau melihat mobil ini langsung, bakal sepakat kalau muka
depannya memang ganteng, bisa menandingi mukanya Fortuner. Terima kasih kepada
muka dengan desain Dynamic Shield baru Mitsubishi.
Tapi kalau
sudah melihat belakangnya, siapkan tisu. Lihatlah desain lampu remnya yang
bagaikan “Air Mata Elif” itu. Tidak semua orang suka bagian ini, karena memang
bukan desain yang bisa diterima seketika dengan mudah. Bukan tidak mungkin
orang yang terjebak kemacetan persis di belakang Pajero Sport baru bakal
ngedumel melihat bagian belakangnya. Tapi jika anda suka dengan desain ini,
maka tidak ada masalah sama sekali. Overall, tetap saja keduanya
membaik dibanding pendahulunya.
Lalu kalau
fitur di luarnya bagaimana? Persaingannya ketat, contohnya di bagian depan.
Fortuner SRZ dan VRZ punya lampu Bi-LED untuk lampu dekat dan jauh, sementara
Pajero Sport hanya untuk satu mode saja lampu LED-nya. Bagi pecinta kebersihan
lampu mungkin akan memilih Pajero Sport Dakar, karena sudah punya headlamp
washer bawaan, bisa membersihkan lampu depan dengan kekuatan mencuci
10 tangan 20 kaki. Setidaknya, keduanya sudah punya foglamp dan
LED DRL.
Keduanya
sama-sama punya pelek 18 inci di varian SRZ, VRZ dan Dakar, sama-sama two
tone juga meski beda model. Pilihan ban Fortuner waktu diluncurkan
adalah Dunlop dan Bridgestone, sementara Pajero Sport adalah Dunlop dan Toyo.
Dari sektor kaki-kaki, Pajero Sport Dakar menang di rem cakram belakang,
sementara Fortuner masih teromol di varian mana pun. Akan tetapi, suspensi
belakang Fortuner pakai 4-link sementara Pajero Sport 3-link.
Spion
keduanya sama-sama punya lampu sein, tapi hanya Fortuner yang punya lampu welcome
light di tipe tertentu. Keyless entry? Fortuner dan Pajero
Sport punya hal itu. Sama halnya dengan roof rail, lampu belakang LED, sensor
parkir, side step dan kamera parkir, baik Fortuner VRZ dan
Pajero Sport Dakar punya juga hal-hal tadi. Akan tetapi, Pajero Sport Dakar
menang atas sebuah sunroof, sementara Fortuner atapnya polos tanpa
noda dan dosa. Yah, setidaknya Fortuner bisa bangga dengan cover ban serep
kolongnya karena Pajero Sport tidak punya.
Interior
Kembali,
Pajero Sport mau tidak mau harus mengakui kalau Fortuner punya desain dan finishing yang
melebihi dirinya. Meski mirip dengan Kijang Innova dan Hilux, kami akui desain
interior Fortuner sekarang membaik dari sebelumnya, itu belum termasuk lapisan
kulit di beberapa sektor yang masih terlihat mata yang mengangkat kesan mewah.
Panel kayu di sekitar tuas transmisinya juga bagus dan tidak terlihat murahan,
tapi tetap saja ada plastik keras di beberapa bagian.
Sebaliknya,
desain interior Pajero Sport tidak terlalu atraktif dibandingkan Fortuner.
Kesan standar, biasa dan konvensional sangat tepat diutarakan untuk
menggambarkan bagian dalamnya. Plastik-plastik keras pun sangat dominan, jauh
lebih banyak plastik pada Pajero Sport daripada Fortuner, tidak termasuk panel
kayu yang terkesan kuno dan murahan pada Pajero Sport Dakar. Anehnya, pada
Pajero Sport Exceed, panel piano black-nya malah terkesan lebih
mewah.
Sisi
baiknya, baik Fortuner maupun Pajero Sport punya bulit quality jempolan,
jok kulit dengan pengaturan elektrik untuk pengemudi (di tipe VRZ dan Dakar), tilt
& telescopic steering, MID, kamera parkir, navigasi, dan AC otomatis.
Hanya saja AC otomatis pada Fortuner VRZ dikemas dengan bentuk yang lebih mewah
daripada milik Pajero Sport, karena milik Pajero Sport desainnya mirip sekali
dengan city car Mitsubishi Mirage. Desain panel instrumen dan head
unit Fortuner juga lebih berkelas daripada Pajero Sport.
Tapi
sekarang saatnya Pajero Sport bersinar, karena di tipe Dakar, sudah ada rem
parkir elektrik dan transmisi otomatis 8 percepatan, kelihatan lebih
menggiurkan daripada rem tangan mekanik dan transmisi 6 percepatan otomatis
milik Fortuner. Berikutnya, Pajero Sport Dakar punya sunroof,
berguna untuk hiburan saat tamasya dan menunjang penampilan mobil 500 jutaan,
sementara Fortuner tidak. Yang bisa diandalkan Fortuner untuk membalasnya
adalah pilihan mode berkendara antara ECO dan PWR serta cooling box yang
tak ada di Pajero Sport.
Sebagai
penumpang bangku baris kedua, ada cara berbeda yang ditunjukkan Fortuner dan
Pajero Sport untuk memanjakan penghuni baris itu. Fortuner lebih mementingkan
fasilitas, maka dari itu Fortuner VRZ memiliki roof monitor –
meskipun monitornya jelek – untuk penumpang belakang, pengait untuk gantungan, power
outlet 12V dan mekanisme sliding di jok baris kedua.
Jika ditanya soal ini, Pajero Sport hanya bisa gigit jari, karena itu semua
tidak ia miliki, bahkan di tipe Dakar sekalipun.Lalu, apa
yang menjadi kelebihan Pajero Sport di baris kedua dibanding Fortuner? Dengan
sangat yakin kami bisa menjawab : ruang. Baik ruang kaki maupun ruang kepala
Pajero Sport punya kelegaan yang melebihi Fortuner, terlepas dari absennya
fasilitas sliding yang berguna jika penumpang baris ketiga
minta legroom lebih. Bergerak di kabin Pajero Sport rasanya
lebih mudah daripada di kabin Fortuner. Fitur yang sama untuk keduanya adalah
akses one touch tumble untuk baris ketiga, armrest belakang
dengan cup holder serta ventilasi berikut kontrol AC di bagian
atap. Tidak banyak
yang bisa diceritakan di bangku baris ketiga kedua mobil ini. Di bagian
tersebut, keduanya memiliki ventilasi AC, sabuk pengaman, tempat penyimpanan
serta power outlet 12 V. Yang bisa ditunjukkan adalah ruang
baris ketiga Pajero Sport kembali berjaya atas kelegaannya dibandingkan
Fortuner. Jika saya yang punya tinggi 178 cm kepala dan kakinya mentok di
Fortuner, maka kepala dan kaki saya masih punya ruang di Pajero Sport. Biarpun
begitu, duduk di baris ketiga tetap bukan pilihan yang nyaman sekali di kedua
mobil ini. Bagasi kedua
mobil ini nyaris identik, dan keduanya punya metode pelipatan bagasi yang
berbeda. Fortuner memilih bangku baris ketiga yang bisa dilipat menyamping
seperti Kijang Innova, dan Pajero Sport memilih bangku baris ketiga yang bisa
dilipat rata lantai dengan bagasi. Pelipatan keduanya masih tergolong mudah,
dan untuk bangku baris keduanya hanya bisa dilipat ke depan saja secara
sederhana. Di sini, Fortuner menang fitur bagasi karena pintu bagasinya sudah
elektrik sementara Pajero masih pakai otot, tapi kembali Fortuner harus
mengakui kalau ruang yang dimiliki Pajero Sport lebih lega, termasuk di bagasi. Fitur
keselamatan kedua mobil ini pun bersaing. Fortuner G dan VRZ punya 3 airbags,
lebih banyak daripada Pajero Sport yang hanya 2 di tipe manapun. Meski
demikian, fitur keselamatan aktif Pajero Sport Dakar tidak buruk dengan adanya hill
start assist, stability control, traction control dan lain sebagainya.
Yang Dakar ya, bukan yang Exceed. Sekilas
untuk penumpang sudah kelihatan kesimpulan singkatnya, jika mau yang sajian
fiturnya lengkap, ada di Fortuner VRZ, tapi kalau tidak mau sempit-sempitan dan
fitur keselamatan aktifnya tersedia dengan layak, Pajero Sport Dakar adalah
pilihan bijak.
Mesin
Mesin diesel
milik Fortuner baru kini juga baru, berspesifikasi 2.400 cc 4 silinder turbo
yang sama dengan Kijang Innova. Karena harus menanggung beban hidup yang lebih
berat dari Kijang Innova, maka dari itu tenaga dan torsi mesin ini dinaikkan
saat dipasang di Fortuner, mencapai 149 PS dan 400,1 Nm. Dibandingkan dengan
mesin Pajero Sport Exceed, jelas Fortuner menang, karena mesin 2.500 cc 4
siliner turbo diesel Pajero Sport Exceed hanya mampu 136 PS dan 324 Nm saja.
Apalagi soal transmisi, Fortuner punya 6 percepatan sementara Pajero Sport
Exceed hanya 5 percepatan.
Tapi itu
semua berubah saat Pajero Sport Dakar baru menyerang. Mesin baru milik Pajero
Sport Dakar bisa membuat Fortuner terkesan lemah syahwat, karena meski
spesifikasinya sama seperti Fortuner, 2.400 cc 4 silinder turbo diesel,
tenaganya bisa mencapai 181 PS dan torsinya 430 Nm. Jangankan mesin, transmisi
Pajero Sport Dakar yang 8 percepatan pun membuat transmisi 6 percepatan
Fortuner seolah biasa saja.
B.
Pembahasan
C. Kesimpulan
Sebenarnya
dengan semua kelebihan dan kekurangan yang ada pada masing-masing kontestan,
kami merasakan persaingan yang sama kuat, tidak ada yang superior maupun
inferior. Fortuner boleh bangga dengan desainnya yang aman, 3 airbags, interior
yang bagus dan ditata lebih baik, fitur pemanja penumpang seperti roof monitor,
cooling box, welcome light, pintu bagasi elektrik dan lain-lain. Tapi Fortuner
harus fair, karena Pajero Sport Dakar bisa menang di mesin dan transmisi (yang
Dakar, bukan yang Exceed), kabin lebih lega, rem parkir elektrik, sunroof,
headlamp washer, rem cakram belakang dan lain-lain. Tapi kami
sediakan konklusi singkat. Jika budget anda ada sekitar 460 jutaan dan harus
memilih antara Fortuner G dan Pajero Sport Exceed, kami merasa Fortuner adalah
yang paling pantas dibuatkan SPK-nya. Lain cerita jika anda rela
menggelontorkan uang lebih hingga 500 jutaan, karena jika disuruh memilih
Fortuner VRZ dan Pajero Sport Dakar, rasanya Pajero Sport Dakar adalah yang
paling layak ditebus. Kembali lagi, pilihan ada di tangan dan saldomu.
Sumber : https://autonetmagz.com/komparasi-toyota-fortuner-vs-mitsubishi-pajero-sport/38815/
Komentar
Posting Komentar